Kamis, 05 Maret 2015

1 Melawan 106

Hari ini saya akan membahas mengenai "Perang" antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) Vs DPRD DKI Jakarta. Semua berita dimedia saat ini membahas mengenai konflik eksekutif dan legislatif yang berkepanjangan ini. 

Semua konflik ini berawal dari dana "siluman" yang ditolak ahok dan menyebabkan DPRD berang, saya sendiri sudah melihat beberapa rincian dari RAPBD Versi DKI ataupun DPRD. memang dari DPRD memang cukup banyak keganjilan terutama pada bagian UPSnya yang jumlahnya melebihi 1 Miliar, ditambah dengan anggaran-anggaran lain yang cukup mencurigakan. Di sisi Pemerintah DKI sendiri ada gaji pegawai pemerintah yang naik hampir 2 kali lipat, tapi saya rasa hal ini jauh lebih baik karena untuk menghindari nafsu berbuat korupsi dan PNS DKI jauh lebih bersemangat ketika bekerja hal ini bisa dilakukan dan bisa ditolerir, daripada harus mengesahkan anggaran untuk UPS untuk sekolah yang terlalu berlebihan. daripada digunakan untuk UPS lebih baik membeli Genset dengan kisaran harga paling mahal sekitar 220.000.000,- *link : http://www.ralali.com/generator?sort=p.price&order=DESC* jauh berbeda daripada harga lbh dari 1 Miliar hanya untuk UPS.

Apakah DPRD akan diam saja??, Tentu saja mereka tidak akan tinggal diam melihat pergerakan Ahok yang semakin membahayakan mereka. Awalnya mereka menggunakan hak interpelasi untuk mempertanyakan alasan BTP lebih mengajukan versi dirinya sendiri daripada DPRD. menurut saya adalah hal yang sangat fatal apabila DPRD menginterpelasi Basuki, karena Basuki dikenal sangat terbuka mengenai uang, tentu saja ini gol bunuh diri bagi DPRD, dan bisa menyebabkan mereka masuk hotel prodeo rame-rame. Lantas mereka menurunkan skalanya menjadi Angket sebetulnya  tujuannya sama #Kudeta, namun kali ini DPRD menggunakan hak ini untuk menginvestigasi DPRD Versi Ahok. 

Apakah ini Blunder??

Bisa Ya bisa tidak, Bisa Ya karena jika "mereka" bermain "cantik" dengan aparat hukum tentu saja mereka menang karena mungkin mereka bisa membuat hal yang seolah-olah benar padahal fiktif, layaknya penggulinggan Gus Dur dimasa reformasi. Hal ini pun bisa terjadi pada Ahok, biarpun dia benar. 
Bisa tidak karena jika ahok melawan dan kedua-duanya melapor kepada aparat hukum terkait (sudah terjadi), jika para aparat hukum ini kebal terhadap "Soekarno-hatta warna merah" tentu saja ini akan dimenangkan ahok dan akan membuat mereka beramai-ramai diangkut ke bui. 

Efektifkah untuk membuat nyali seorang ahok ciut??

Jawabannya tidak, Ahok jelas sudah memperhitungkan tindakannya ini, ditambah lagi dengan ketransparanan seorang ahok jelas ini akan nyali para anggota dewan ciut. Saat ini sendiri sebenarnya rata2 partai di DPRD sudah mengibarkan bendera putih. PPP versi Djan Faridz, Nasdem, PKB sudah memerintahkan kadernya untuk mencabut hak angket mereka PPP dan PKB masih ngeyel sedangkan Nasdem menarik dukungan mereka. Keputusan NASDEM menarik hak angket ini bisa diartikan 2 hal. yang pertama adalah cari aman untuk fraksi mereka, yang kedua tentu saja untuk menarik simpati masyarakat. 

Apa Bagian Akhir dari pertarungan ini??

Bagian akhir dari konflik ini saya berharap Bpk Basuki dan para anggota DPRD bisa cooldown dan bukannya adu kekuatan, ini tidak baik bagi masyarakat. khususnya kepada Bpk Basuki saya berharap agar bapak bisa sedikit mengendalikan emosi, boleh marah asal jangan menggunakan umpatan terutama didepan media. Tegas itu harus, tapi jangan berlebihan. 

Sekian Terima Kasih
TTD


Pengamat Politik amatiran




0 komentar:

Posting Komentar